Spirit Cinta Kasih Yesus Sebagai Prinsip Utama Komunitas Umat Basis Menurut Teks Markus 12:28-34

Authors

  • Yosefino Rhiti Reda Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
  • Siprianus Soleman Senda Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia
  • Mikhael Valens Boy Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.53866/jimi.v5i5.774

Keywords:

Cinta Kasih, Komunitas umat basis, Markus 12:28-34, Yesus

Abstract

Cinta kasih merupakan nilai sentral yang menjadi dasar atau landasan kehidupan umat beriman Kristiani. Cinta kasih yang diajarkan oleh Yesus, yaitu kasih yang tulus dan tanpa syarat yang ditujukan kepada Allah dan manusia adalah hukum yang pertama dan utama, juga inti dari spiritualitas Yesus yang hendaknya dihayati oleh umat beriman Kristiani. Dalam Injil Markus 12:28-34, Yesus mengajarkan bahwa mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri, merupakan dua perintah inti dan terbesar yang mencakup seluruh hukum Taurat. Konflik dalam komunitas, kegagalan beramal kasih, diskriminasi dan eksklusivisme, serta kurangnya empati dan pengertian merupakan masalah-masalah yang terjadi di dalam komunitas umat basis, akibat dari kurangnya pemahaman dan penghayatan hukum kasih. Penelitian ini menggagaskan sebuah solusi berbasis teks Markus 12:28-3, dengan mengkaji relevansi dari hukum kasih sebagai hukum pertama dan utama. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan, dengan pendekatan analisis eksegesis-hermeneutik serta analisis deskriptif. Penelitian ini mengidentifikasi nilai-nilai utama yang terkandung dalam ajaran kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, serta implikasinya bagi kehidupan komunitas Kristen masa kini, dengan tujuan utama yaitu agar terciptanya lingkungan yang inklusif, penuh dukungan, dan saling memperhatikan antaranggota komunitas. Hasil penelitian bermuara pada relevansi ajaran Yesus dalam teks Markus 12:28-34 untuk menjawabi tantangan sosial dan spiritual yang dihadapi oleh komunitas umat basis masa kini. Dengan demikian spirit cinta kasih Yesus dapat menjadi dasar yang kokoh untuk memperkuat kohesi dan solidaritas dalam komunitas umat basis.

References

Adelina, Nini. 2023. “Diintegrasikan Dalam Kurikulum.” Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran 6(2):4–5.

Alkalah, Cynthia. 2016. “Warta Teresa.” 19(5):1–23.

Almasari, Lisa Afsari Putri. 2019. “Relevansi Hukum Cinta Kasih Untuk Hidup Beragama Di Indonesia Sekarang Ini.” Perbandingan Agama STKIP Widya Yuwana Madiun 1–7.

Arifianto, Yonatan Alex. 2024. “Konseling Sebagai Kepedulian Pastoral Berbasis Cinta Kasih Terhadap Penanganan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.” Jurnal Teruna Bhakti 6(2):222–36.

Boiliu, Noh Ibrahim. 2023. “YHWH Ekhad Dalam Ulangan 6:4 Sebagai Dasar Panggilan Pengajaran Monoteis.” Sanctum Domine: Jurnal Teologi 13(1):155–76.

Duma Indah Sinaga. 2023. “Kekudusan Dan Kemurnian: Strategi Integrasi Pada Komunitas Israel Pasca Pembuangan Dalam Tradisi Imam Imamat 19 Dan Ezra.” Jurnal Teologi Biblika Dan Praktika 4(2):208–24.

Fitriyana, Nur. 2017. “Spiritualitas Yesus: Mengasihi Sesama Seperti Mengasihi Diri Sendiri.” Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama 18(2):47–68.

Habu, Elisabeth Merchi. 2024. “Katekese Menuju KBG Yang Mandiri Dan Misioner.” Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen Dan Katolik 2(3).

Iwamony, Rachel. 2020. “Cinta Kasih Sebagai Dasar Hidup Keluarga.” Osf.Io 5.

Kadarsi, Naumi. 2020. “Mengasihi Saudara.” Filadelfia: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 1(1):1–14.

Nurhayati, Tati. 2019. “Representasi Cinta Pada Allah Dalam Syair Rabi’Ah Al-Adawiyah Dan Syair Husain Manshur Al-Hallajh (Kajian Sastra Bandingan).” Tafhim Al-’Ilmi 10(2):1–16.

Paillin, Wiranto Bongga. 2022. “Kasiturusan Sebagai Etika Solidaritas Sosial-Teologis Masyarakat Toraja.” Visio Dei: Jurnal Teologi Kristen 4(2):141–59.

Pakaenoni, Hironimus. 2024. “Komunitas Basis: Cara Baru Menggereja.” Fakultas Filsafat UNWIRA.

Putra, Andreas Maurenis. 2017. “Koreksi Persaudaraan:Tantangan Dalam Mengembangkan Hidup Bersama(Sebuah Kajian Atas Pemikiran St. Agustinus).” Societas Dei 4.

Saragih, Dea Merella. 2019. “Pelayanan Holistik: Wujud Nyata Kasih.” 8(2):1–12.

Setiawan, A. H. 2013. “Pentingnya Cinta Kasih Orang Tua Dalam Mendidik Anak ( Tinjauan Atas Surat Apostolik Familiaris Consortio.” 1–82.

Siahaan, Bina Idola. 2022. “Konsep Teologis Perjanjian Lama Tentang Kasih Dan Keadilan (Pengalaman Iman Rut).” Areopagus : Jurnal Pendidikan Dan Teologi Kristen 20(2):158–71. doi: 10.46965/ja.v20i2.1520.

Simanjuntak, Horbanus Josua. 2020. “Konsep Sesamaku Manusia Dalam Lukas 10: 25-37.” Voice of Wesley: Jurnal Ilmiah Musik Dan Agama 3(1):43–53.

Suratman, Efesus, and Sadrakh Sugiono. 2023. “Implementasi Ajaran Kasih Dalam Mewujudkan Sila Persatuan Indonesia Di Tengah-Tengah Kemajemukan.” Phronesis: Jurnal Teologi Dan Misi 6(1):17–35.

Tarigan, Iwan Setiawan. 2022. “Hukum Kasih Sebagai Fondasi Hidup Kristen Sejati.” Jurnal Teologi Cultivation 6(1):143–60.

Tatilu, Frits Octavianus. 2017. “Hukum Kasih : Landasan Bersama Agama-Agama.” Societas Dei 4(2).

Wilhelmus, Ola Rongan. 2019. “Hakikat Komunitas Basis Gerejani.” JPAK: Jurnal Pendidikan Agama Katolik 9(5):100–112.

Yuliani, Renita, and Andrias Pujiono. 2022. “Peran Gaya Komunikasi Orang Tua Dalam Membentuk Kompetensi Sosial Anak.” Skenoo:Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen 2(2):113–24.

Zaluchu, Sonny. 2017. “Penderitaan Kristus Sebagai Wujud Solidaritas Allah Kepada Manusia.” Dunamis: Jurnal Penelitian Teologi Dan Pendidikan Kristiani 2(1):61.

Downloads

Published

2025-09-30

How to Cite

Reda, Y. R. ., Senda, S. S., & Boy, M. V. . (2025). Spirit Cinta Kasih Yesus Sebagai Prinsip Utama Komunitas Umat Basis Menurut Teks Markus 12:28-34. Citizen : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 5(5), 1309–1316. https://doi.org/10.53866/jimi.v5i5.774